KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang
Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak
untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta
hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah dengan judul ” “Kenakalan Remaja”.
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak
bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Kedua orang tua dan segenap keluarga besar penulis yang
telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari
sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit
kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini
bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini
dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini
bermanfaat bagi semua pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
- Latar Belakang..................................................................................... 1
- Rumusan Masalah................................................................................. 2
- Tujuan Penulisan................................................................................... 2
- Metode penelitian................................................................................. 2
BAB II
PEMBAHASAN................................................................................ 3
- Definisi kenakalan Remaja................................................................... 3
- Faktor yang menyebabkan kenakalan remaja....................................... 4
- Cara Menanggulangi kenakalan remaja................................................ 6
BAB III PENUTUP......................................................................................... 9
- Kesimpulan........................................................................................... 9
- Saran..................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagian
orang berpendapat bahwa masa muda sebagian saat yang paling indah dan
nikmat,penuh kegembiraan. Memang tidaklah salah, tetapi dikatakan benar
seluruhnya adalah tidak mungkin, masalahnya tergantung dari segi memandangnya.
Jika dilihat dari kemauannya yang tanpa dikaitkan dengan masa depan, ia bebas
berhura-hura. Tetapi jika memandang dari sudut yang berkaitan dengan masa depan
remaja itu sendiri sarat tanggung jwab yang akan dipikul. Maka masa remaja
lebih dapat disebut masa yang paling berat, penuh tantangan, ia harus bekerja
lebih berat, memanfaatkan setiap waktu yang dimuliki, ia harus memperhatikan
mental rohaniah aqliyah, fisik jasmaniah untuk memproses regenerasi yang pasti
menghampirinya. Fisik tubuh, makanan bergizi, intelektual menghayati ilmu
pengetahuan dan mental santapan rohani yang berisi norma tata nilai yang abadi
dan luhur, fisik dilatih dengan penghayatan dan pengalaman religi hingga
latihan terakhir ini bisa mengilhami seluruh sikap dan tingkah lakunya.
Kita
mengetahui bahwa anak lahir dalam keadaan fitroh dengan potensi yang yang
berwujud kemungkinan-kemungkinan ia pandai, baik budinya, teguh mentalitasnya
dan sebaliknya banyak dipengaruhi lingkungan nya dimana dia hidup. Tri Pusat
Pendidikan yaitu sekolah, keluarga dan masyrakat, masing-masing mempunyi
peranan dalam membentuk karakter. Sekolah dengan segala fasilitasnya beserta
kondisi yang ada tidak kecil pengaruhnya. Masyarakat dengan budayanya serta
dengan iklim yang ada dan juga dimana anak hidup dan diasuh secara terus
menerus sehingga sulit memilih mana yang paling dominan dalam mempengaruhi
prilaku anak.
Latar belakang Kenakalan Remaja
oleh rangkaian faktor yang saling mengikat. Lingkungan keluarga, keharmonisan
orang tua serta suri tauladan sangat menentukan, namun dalam rangkaian
menanggulangi kenakalan remaja menuntut Tri Pusat Pendidikan secara menyeluruh
karena kesadaran Tri Pusat Pendidikan dalam proses pendewasaan anak adalah
kunci utama dalam membentuk pribadi anak.
Pengertian remaja
disebut juga "pubertas" yang nama berasal dari bahasa latin yang
berarti "usia menjadi orang" suatu periode dimana anak dipersiapkan
untuk menjadi individu yang dapat melaksanakan tugas biologis berupa
melanjutkan keturunannya atau berkembang biak (Mappiare, 1982:27).Menurut
Gunarso dalam bukunya Mappiare yang berjudul "Psikologi Remaja"
mengatakan bahwa masa remaja adalah masa antara 12-22 tahun sebagai masa remaja
1. dan masa ini adalah erat bersangkutan langsung dengan pertumbuhan dan
perkembangan biologis dan psikologis. Dalam masa peralihan ini timbul berbagai
kesulitan dalam diri si anak baik secara jasmani maupun rohaninya. Pergaulan
akan demikian halnya anak akan merasakan adanya kekakuan pada dirinya sendiri,
masa ini desebut juga sebagai perasaan yang sangat peka; remaja mengalami badai
dan topan dalam kehidupan dan perasaan serta emosinya.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan kenakalan remaja ?
2.
Apa saja faktor yang menyebabkan kenakalan remaja ?
3.
Bagaimana cara
menanggulangi kenakalan remaja ?
C. Tujuan Penulisan
1.
Mengetahui definisi
kenakalan remaja.
2.
Mengetahui faktor yang
menyebabkan kenakalan remaja.
3.
Mengetahui cara
menanggulangi kenakalan remaja.
D. Metode Penulisan
Metode yang penulis gunakan dalam
pembuatan makalah ini adalah kepustakaan yaitu mengumpulkan data, informasi,
dan lain-lain.
BAB II
PEMBAHASAN
Kenakalan
remaja atau Juvenile Delinqueny bukan persoalan baru bangsa ini , kenakalan
remaja merupakan permasalahan sosial yang tak kalah pelik karena banyak
melibatkan semua pihak, baik itu orang tua ( keluarga), Sekolah (pendidikan),
aparatur pemerintah ataupun semua elemen yang ada di masyarakat. Kenakalan
remaja merupakan kenyataan yang harus dihadapi semua pihak tanpa pengecualian
karena ini menyangkut kelangsungan suatu bangsa atau Negara. Remaja merupakan
generasi penerus yang kelak akan membawa bangsa atau Negara pada suatu keadaan
yang baik atau jelek atau bahkan hancur. Maka kewajiban semua pihak untuk
bertanggungjawab menjaga dan membentengi remaja dari berbagai tindakan yang
sifatnya menghancurkan, seperti narkoba, miras atau tindakan – tindakan
kriminal lainnya. Dengan kepribadian yang masih labil karena dalam masa
transisi yaitu dimana remaja mengalami masa peralihan dari anak menjadi dewasa,
sehingga belum terbentuk kepribadian matang menjadikan remaja sasaran yang
empuk bagi orang – orang yang tidak bertanggungjawab untuk memberi pengaruh
yang jelek.
Berbagai
aspek penyebab kenakalan remaja, seperti kemiskinan, lingkungan keluarga yang
tidak kondusif, lingkungan sosial yang tidak bagus dan memadai serta masih
banyak faktor lainnya yang menjadikan alasan remaja melakukan penyimpangan –
penyimpangan walaupun itu tidak di
benarkan. Akan tetapi memang kita tidak mungkin menyalahkan pada remaja karena
ada yang lebih bertanggungjawab yaitu keluarga, keluarga sebagai pihak utama
dan pertama harus mampu mengontrol prilaku remaja. Salah satu pencegahan
kenakalan remaja keluarga harus memberi pembekalan pendidikan agama mulai dini.
Agama merupakan tameng bagi remaja dalam kehidupan, dengan agama akan mampu
menjadikan kematangan pribadi yang kuat, karena dalam agama akan di tunjukkan
mana yang salah dan mana yang benar, agama akan jadi filter atau penyaringan
bagi remaja dalam pergaulan dan menghadapi pengaruh – pengaruh negative dari
luar.
A.
Definisi
Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja adalah pelampiasan masalah yang dihadapi oleh kalangan
remaja yang tindakannya menyimpang. Menurut ahli sosiologi Kartono, Kenakalan
Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency
merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk
pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang
menyimpang.
Sedangkan menurut Santrock “Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari
berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi
tindakan kriminal.”
Jenis-jenis kenakalan remaja
- Penyalahgunaan narkoba
- Seks bebas
- Tawuran antara pelajar
B. Faktor yang
Menyebabkan Kenakalan Remaja
Adapun
sebab-sebab kenakalan remaja dapat dibedakan atas dua sebab yaitu sebab intern
dan sebab ekstern. Sebab-sebab berupa cacat keturunan. Pembawaan negatif yang
sukar dikendalikan, pemenuhan, kebutuhan pokok yang tidak seimbang, lamanya
pengawasan diri, kurangnya penyesuaian diri terhadap lingkungan yang baik tidak
memiliki kegemaran-kegemaran yang sehat.
Sebagai langkah pertama yang digali dan dicari latar belakang kenakalan siswa yang berpangkal pada siswa sendiri, faktor-faktor yang mendorong siswa, secara beruntun sesuai dengan urgensinya, menurut pandangan bersama sejumlah tokoh pendidikan pada dasrnya bersumber pada :
Sebagai langkah pertama yang digali dan dicari latar belakang kenakalan siswa yang berpangkal pada siswa sendiri, faktor-faktor yang mendorong siswa, secara beruntun sesuai dengan urgensinya, menurut pandangan bersama sejumlah tokoh pendidikan pada dasrnya bersumber pada :
a)
Lingkungan,
Lingkungan adalah faktor yang paling mempengaruhi prilaku dan watak anak,
jika dia hidup dan berkembang di lingkungan yang buruk maka akhlaknyapun akan
seperti itu adanya, begitu juga sebaliknya jika dia berada di lingkungan yang
baik maka ia akan menjadi baik pula.
b) Pedidikan dan pembinaan dari orang tua,
Orang tua adalah orang yang paling bertanggung jawab dengan akhlak dan
prilaku anaknya. Orang tua harusnya memberikan perhatian lebih terhadap anak,
baik buruknya anaknya tergantung dari orang tuanya, pembinaan dari orang tua
adalah faktor terpenting dalam memperbaiki dan membentuk generasi yang baik.
c)
Pemerintahan dalam hal ini
yang lebih spesfiknya adalah lembaga pendidikan atau sekolah,
Sekolah yang
kita lihat hari ini jarang yang mendidik untuk menjadi orang yang bertaqwa.
Mereka hanya mengajarkan ilmu-ilmu dunia dan tidak mengajarkan ilmu-ilmu agama.
Maka sangat penting bagi para orang tua untuk memilihkan lingkungan sekolah
yang baik untuk anak-anaknya. agar anak dapat memperoleh pendidikan yang
sesuai, jangan memilih sekolah yang sudah tercemar nama baiknya.
d)
Kondisi ekonomi,
kondisi ekonomi keluarga juga
mempengaruhi, misalnya saja ketika
seorang remaja dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan tetapi berkeinginan yang
melebihi batas kemampuan ekonomi keluarganya maka itu akan mengakibatkan remaj
tersebut berbuat sesuatu yang negatif, contohnya mencuri.
e) Problem waktu luang,
Banyak remaja yang tidak tahu bagaimana
cara menggunakan waktu luang mereka sehingga kebanyakan dari mereka menggunakan
waktu luang tersebut dengan tidak bermanfaat seperti menonton film porno.
Perbuatan seperti itu akan menimbulkan efek yang tidak baik.
f) Lemahnya kepribadian,
f) Lemahnya kepribadian,
Lemahnya kepribadian seseorang akan
menggoyahkan pendiriannya dan cenderung terjerumus ke tindakan-tindakan yang
negatif.
g) Faktor-faktor kesehatan,
h) Nyanyian dan cerita cabul,
i) Sempitnya ruangan kelas,
j) Kurang tertarik pada salah satu mata pelajaran,
k) Kurangnya saran-saran pemeliharaan individual sekolah,
l) Tidak efektifnya metode yang diterapkan,
m) Tidak terpenuhi praktek-prratek kondisi sosial,
n) Kurangnya iklim-iklim kondusif bagi kecenderungan siswa.
C. Cara
Menanggulangi Kenakalan Remaja
Setelah
membahas masalah remaja dan masalah faktor
penyebab kenakalan remaja, maka jelaslah
bahwa bentuk apapun mempunyai akibat yang negatif bagi masyarakt, keluarga
maupun bagi dirinya sendiri. Jika dibiarkan begitu saja akan mengakibatkan masa
depan generasi muda akan menjadi suram. Oleh karena itu, perlu sekali adanya
penanggulangan kenakalan remaja.
Adapun upaya
tersebut sebagai berikut :
- Tindakan previntif yaitu segala tindakan yang bertujuan mencegah timbulnya kenakalan remaja.
- Tindakan represif yaitu tindakan untuk menindas dan menahan kenakalan remaja yang lebih akurat.
- Tindakan kuratif dan rehabilitasi yakni memperbaiki akibat perbuatan nakal terutama individu yang melakukan perbuatan tersebut (Singgih : 161).
Atas dasar pengertian tindakan preventif tersebut maka ruang lingkup kegiatannya ada 2 yaitu :
a. Daya upaya bersifat umum yang terdiri :
1) Usaha mengenal atau mengetahui ciri-ciri umum dan ciri-ciri khusus remaja.
2) Mengetahui kesulitan-kesulitan yang secara umum yang dialami oleh remaja.
3) Usaha-usaha pembinaan remaja, dengan cara
- Menguatkan sikap mental remaja supaya mampu menyelesaikan persoalan yang dihadapi
- Memberikan pendidikan bukan hanya dalam penambahan pengetahuan dan ketrampilan, melainkan pendidikan mental pribadi melalui pengajaran agama
- Menyediakan sarana-sarana dan menciptakan suasana yang optimal demi perkembangan pribadi yang wajar
- Usaha memperbaiki keadaan lingkungan sekitar keadaan, lingkungan sosial keluarga maupun masyarakat dimana terjadi banyak kenakalan remaja (Singih, 1983 : 162).
b.
Daya upaya yang bersifat khusus
Usaha-usaha pencegahan kenakalan remaja
secara khusus dilakukan oleh para pendidik terhadap kelainan tingkah laku para
remaja. Pendidikan mental di rumah tentunya merupakan tanggung jawab orang tua dan
anggota keluarga lainnya. Juga sarana pendidikan lainnya :
Metode pengajaran agama pada remaja
Dalam mengajarkan agama pada remaja diperlukan
berbagai metode. Adapun metode yang digunakan untuk mengajarkan agama
pada remaja telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW antara lain:
Ø Metode keteladanan.
Ketelaudanan dalam pendidikan merupakan metode yang berpengaruh dalam aspek
moral spiritual anak adalam remaja mengingat pendidik adalah figur terbaik
dalam pandangan anak. Metode ini dapat diterapkan pada usia remaja misalnya
contohkan shalat, mengaji dan ibdah-ibada atau perbuatan baik lainnya.
Ø Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara mengajar dengan menggunakan peragaan atau
memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses tertentu kepada yang diajar.
Metode ini dapat digunakan untuk mengajarkan agama pada remaja, misalnya
mendemonstrasikan langsung seperti; praktek shalat, wudhu, atau praktek
penyelenggaraan shalat jenazah.
Ø Metode pemberian tugas
Termasuk metode pengajaran agama pada remaja yang cukup berhasil dalam
membentuk aqidah anak (remaja) dan mempersiapkannya baik secara moral,
maupun emosional adalah pendidikan anak dengan petuah dan memberikan kepadanya
nasehat-nasehat. Karena nasehat memiliki pengaruh yang cukup besar dalam
membuka mata anak (remaja) akan hakikat sesuatu, mendorong untuk
menghiasi dirinya dengan akhlak yang mulia.
Adapun metode nasehat, dicontohkan oleh Luqmanul Hakim yang diabadikan
dalam Al-Qur’an QS. Al Luqman ayat 13 dan 17.
Terjemahnya:
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi
pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah)
sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang
besar”.(13) Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan
yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah
terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal
yang diwajibkan (oleh Allah)
Menurut Abudinata bahwa nasehat ini cocok untuk
remaja karena dengan kalimat-kalimat yang baik dapat menentukan hati
untuk mengarahkannya kepada ide yang dikehendaki. Selanjutnya beliau
mengatakan bahwa metode nasehat itu sasarannya adalah untuk menimbulkan
kesadaran pada orang yang dinasehati agar mau insaf melaksanakan ajaran yang
digariskan atau diperintahkan kepadanya.
1)
Peranan orang tua
Peranan orant tua
sangat penting. Kini orang tua harus lebih canggih mendidik anak, lebih ilmiah.
Orang tua perlu membaca, mengikuti kursus atau ceramah yang berkaitan dengan
urusan remaja sehingga dapat menentukan posisi yang tepat demi kemajuan
anak-anaknya. Orang tua perlu bersikap terbuka tentang segala persoalan
keluarga sehingga anak merasa sebagai bagian yang punya arti yang harus turut
mempertanggungjawabkan keluarganya. Orang tua perlu memberi contoh tentang
hidup rukun, jujur, sopan dan demokratis. Orang tua harus menjadi sumber
motivasi bagi anaknya.
2)
Melalui pendidikan
sekolah
Sekolah
merupakan pembinaan yang telah diletakkan dengan dasar-dasar dalam lingkungan
keluarga sekolah menerima tanggung jawab pendidikan berdasarkan kepercayaan
keluarga. Di sekolah di bawah asuhan guru-guru pendidik, anak memperoleh
pendidikan dan pengajaran. Anak belajar berbagai ilmu pengtahuan dan
ketrampilan yang dijadikan sebagai bekal untuk kehidupannya kelak di
masyarakat.
Pada
masing-masing tingkat kelembagaan sekolah tentu ada seorang pimpinan sekolah,
dimana pimpinan sekolah dala prrogram bimbingan terdapat beberapa tanggung
jawab, misalnya mengenai cara memahami tingkah laku siswa, pimpinan sekolah
mengorganisasi dewan bimbingan pelaksanaan program bimbingan di sekolah akan
baik sekali hasilnya dengan membentuk dewan bimbingan yang dibawah pengawasan
kepala sekolah.
Adapun dewan bimbingan yang
dipilih dengan syarat-syarat tertentu adalah sebagai berikut:
1.
Ia harus
mengetahui/mempunyai pengetahuan dan pengertian psikologi perkembangan, mental
hygiene, tes dan pengukuran
2.
Ia harus
memiliki rasa hormat, simpati dan pengertian terhadap anak sebagai individu
3.
Ia harus
mempunyai kepribadian yang seimbang dan hendaknya seorang yang dihormatri oleh
teman-teman gurunya
4.
Ia harus
memiliki pandangan yang tajam dalam mencatat kebutuhan-kebutuhan murid dan
masalah-masalah murid
5.
Ia harus seseorang
yang gembira dan semnagat (Jumhur dan Surya 1975:124).
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pada
hakekatnya kenakalan remaja itu bukan sifat asli yang dibawa sejak lahir oleh
dirinya. Namun karena pengaruh dari lingkungan, keluarga dan pergaulannya,
mereka merasa haknya terabaikan sehingga mereka melakukan penyimpangan karena
mereka ingin mendapatkan perhatian yang lebih, mereka melanggar norma dan
berbuat sesuka hati yang tidak sesuai dengan norma yang ada di
masyarakat.kenakalan remaja memanglah bukan hal yang asing lagi yang terjadi
dalam era global ini. Yang mana kenakalan remaja itu sangat merugikan bagi para
remaja itu sendiri dan juga bangsa dan negara.
B.
Saran
Kenakalan
remaja tidak akan akan semakin marak apabila adanya campur tangan yang serius dari pihak keluarga
dan masyarakat maupun orang- orang terdekat dalam mengantisipasi kenakalan
remaja yang kian marak ini, karena dengan kesadaran masyarakat dalam membangun
para generasi penerus remaja sangat dibutuhkan, diharapkan adanya partisipasi
yang salinng terkait dan berkesinambungan untuk membangun jati diri remaja
menuju masa depan yang lebih baik, agar terciptanya generasi penerus bangsa
yang bermoral dan bekepribadian luhur.
Daftar Pustaka
Mappiare, Andi. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.
Jumhur & Moh Surya. Bimbingan dan Penyuluhan. Bandung: PT. C.V. Ilmu.
Tim Dosen FKIP-IKIP Malang. 1980. Pengantar Dasar-Dasar Pendidikan. Surabaya: PT. Usaha Nasional.
Gunarso, Singgih D. 1983. Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Gunung Mulia, Kwitang.
2 komentar:
MAKALAHNYA BAGUS SEKALI
banyak cara untuk melakukan pembinaan untuk mencegah kenakalan remaja. mulai dari pertahanan diri dari sendiri hingga lingkungan dll
Posting Komentar